Mastering English to Indonesian Typewriter TranslationDalam dunia yang serba digital ini, kita seringkali melupakan bagaimana informasi disebarkan di masa lalu. Jauh sebelum laptop dan smartphone,
mesin ketik
adalah tulang punggung komunikasi tertulis. Nah, pernahkah kalian terpikir bagaimana caranya kita bisa memahami dan mengubah dokumen-dokumen penting yang ditulis dengan mesin ketik dalam bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia? Proses
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
ini bukan hanya sekadar tugas teknis, guys, tapi juga sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan sejarah, budaya, dan pengetahuan dari era yang berbeda. Artikel ini akan memandu kalian untuk menguasai seni dan ilmu di balik proses ini, dari tantangan hingga strategi terbaik. Kita akan menyelami mengapa kemampuan ini sangat krusial, menghadapi tantangan khasnya, dan mengungkap strategi efektif serta alat bantu yang bisa kalian manfaatkan. Siap untuk petualangan literasi ini? Yuk, kita mulai!## Mengapa Penting Memahami Terjemahan Mesin Ketik Inggris ke Indonesia?Hey, teman-teman! Pernah gak sih kalian membayangkan, di tengah derasnya informasi digital yang kita konsumsi setiap hari, ada segudang dokumen
berharga
dari masa lalu yang masih tersimpan rapi—atau mungkin sedikit usang—dalam bentuk teks mesin ketik? Dokumen-dokumen ini, yang seringkali ditulis dalam bahasa Inggris, memegang kunci untuk memahami sejarah, kebijakan, dan bahkan kehidupan sehari-hari di era sebelumnya. Inilah mengapa
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
adalah skill yang super penting dan punya nilai strategis, bukan cuma buat sejarawan atau peneliti, tapi buat kita semua.Banyak banget dokumen sejarah, arsip pemerintahan, surat-surat pribadi, hingga karya sastra dari zaman dulu yang diciptakan menggunakan mesin ketik. Sebelum komputer merajalela dan internet mengubah segalanya,
mesin ketik adalah alat utama
untuk mendokumentasikan segala sesuatu. Dokumen-dokumen ini seringkali punya nilai historis, budaya, dan kadang kala
nilai hukum
yang tak ternilai harganya. Nah, untuk
menjembatani kesenjangan waktu
dan membuat informasi berharga ini bisa diakses serta dipahami oleh generasi sekarang di Indonesia, proses
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
menjadi krusial. Bayangkan saja, guys, kita bisa menemukan dokumen Proklamasi Kemerdekaan, perjanjian penting antar negara, atau surat-surat korespondensi pribadi para tokoh pendiri bangsa yang mungkin ditulis dalam bahasa Inggris. Tanpa kemampuan untuk menerjemahkan dan memahami isinya dengan baik, banyak wawasan mendalam tentang sejarah dan identitas kita bisa luput.Memahami dokumen-dokumen lama ini juga membantu kita
memahami akar budaya
dan perkembangan sejarah bangsa kita secara lebih mendalam. Dari kebijakan kolonial yang memengaruhi struktur sosial, perjanjian perdagangan yang membentuk ekonomi, hingga korespondensi pribadi antar tokoh penting yang mengungkap sisi manusiawi mereka—semuanya bisa memberi kita wawasan yang tak terhingga. Tanpa adanya upaya serius dalam
konversi dan terjemahan teks mesin ketik
, banyak sekali informasi berharga ini bisa salah tafsir, terdistorsi, atau bahkan hilang ditelan zaman. Ini adalah upaya
pelestarian memori kolektif
kita.Di sisi praktis, ada banyak aplikasi di mana
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
sangat diperlukan. Pertama, dalam dunia
penelitian dan akademik
, mahasiswa, sejarawan, antropolog, dan peneliti seringkali membutuhkan akses ke sumber primer yang mungkin hanya tersedia dalam format mesin ketik bahasa Inggris.
Konversi dan terjemahan yang akurat
memungkinkan mereka untuk menganalisis data ini dengan cermat, yang kemudian bisa digunakan untuk tesis, disertasi, atau publikasi ilmiah yang mencerahkan. Kedua, dalam ranah
hukum dan hukum internasional
, dokumen hukum lama, perjanjian internasional, atau keputusan pengadilan dari masa lalu bisa jadi ditulis di mesin ketik. Untuk keperluan litigasi, rujukan historis, atau analisis preseden,
terjemahan yang presisi dan tidak ambigu
sangat vital untuk menghindari kesalahpahaman yang berakibat fatal.Ketiga, bagi para
literasi dan penerbitan
, penerjemah sastra mungkin menemukan manuskrip lama yang belum pernah diterbitkan atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ini adalah kesempatan
emas
untuk memperkenalkan karya-karya baru atau yang terlupakan kepada pembaca Indonesia, memperkaya khazanah sastra nasional kita. Keempat, dan tak kalah penting, dalam upaya
digitalisasi arsip nasional
, mentranskripsi dan menerjemahkan dokumen-dokumen mesin ketik ini adalah langkah awal yang fundamental. Proses ini tidak hanya memastikan
pelestarian informasi
untuk jangka panjang, melindunginya dari kerusakan fisik, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas secara global melalui platform digital.Namun, perlu diingat, guys, proses ini gak semudah membalik telapak tangan. Ada
banyak tantangan unik
yang akan kalian hadapi saat berhadapan dengan teks mesin ketik, apalagi ketika harus menerjemahkannya dari bahasa Inggris ke Indonesia. Ini bukan sekadar menerjemahkan kata per kata atau kalimat per kalimat; kita juga harus memahami
konteks historis
,
gaya bahasa
yang mungkin sudah usang, dan bahkan
keterbatasan teknologi
mesin ketik itu sendiri, seperti kualitas cetakan yang buram, jenis huruf yang tidak standar, atau smudges. Tantangan ini akan kita ulas lebih dalam di bagian selanjutnya, jadi tetap semangat ya! Ini adalah perjalanan yang
menarik dan sangat bermanfaat
!## Tantangan Khas dalam Konversi Mesin Ketik ke Teks Digital Bahasa IndonesiaOke, guys, setelah kita tahu betapa pentingnya
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
, sekarang saatnya kita ngobrolin
tantangan
yang biasanya muncul di lapangan. Jujur aja, mengubah teks dari mesin ketik tua jadi teks digital yang akurat dan diterjemahkan dengan baik itu bukan perkara gampang, lho. Ada beberapa rintangan yang spesifik dan sering bikin pusing kepala.Pertama, kita bicara soal
kualitas fisik dokumen
. Dokumen mesin ketik seringkali sudah berumur puluhan, bahkan ratusan tahun. Ini berarti kita akan berhadapan dengan tinta yang sudah pudar, kertas yang menguning, rapuh, sobek, atau bahkan ada bercak-bercak noda. Kondisi fisik yang buruk ini menjadi
musuh utama
saat kita mencoba menggunakan teknologi
Optical Character Recognition (OCR)
. OCR yang merupakan software untuk mengubah gambar teks menjadi teks yang bisa diedit, sangat bergantung pada kejelasan dan kontras teks. Kalau cetakannya buram, miring, atau ada bagian yang hilang, hasil OCR-nya pasti amburadul dan butuh koreksi manual yang
super banyak
. Ini bisa jadi pekerjaan yang sangat membosankan dan memakan waktu.Kedua, ada
variasi font dan gaya penulisan mesin ketik
. Tidak seperti font digital modern yang standar, mesin ketik zaman dulu punya berbagai macam gaya huruf. Ada yang serif, sans-serif, condensed, atau bahkan yang unik. Belum lagi, tekanan pengetikan dari operator mesin ketik yang berbeda bisa menghasilkan ketebalan huruf yang tidak konsisten. Beberapa huruf mungkin terlihat lebih tebal atau lebih tipis, atau bahkan ada karakter yang sedikit tumpang tindih. Ini lagi-lagi bikin
akurasi OCR menurun drastis
. Jadi, jangan kaget kalau hasil awal OCR penuh dengan karakter salah ketik yang aneh-aneh.Ketiga,
perbedaan layout keyboard dan karakter khusus
. Mesin ketik kuno, terutama yang buatan Inggris atau Amerika, mungkin memiliki layout keyboard standar QWERTY, tapi ada juga mesin ketik dengan layout atau karakter khusus yang tidak umum di keyboard modern. Selain itu, beberapa simbol atau karakter mungkin tidak ada padanannya langsung di keyboard digital kita, atau formatnya berbeda. Misalnya, penggunaan tanda kutip tunggal versus ganda, atau simbol mata uang lama. Saat melakukan
konversi ke teks digital
, kita harus jeli melihat apakah semua karakter sudah terwakili dengan benar.Kalau kita sudah berhasil mengubahnya jadi teks digital, tantangan selanjutnya muncul di fase
terjemahan dari Inggris ke Indonesia
. Ini bukan sekadar mengganti kata satu per satu. Bahasa Inggris dan Indonesia punya
struktur gramatikal, idiom, dan nuansa budaya
yang sangat berbeda.Misalnya, Bahasa Inggris punya banyak frasa idiomatik yang kalau diterjemahkan secara harfiah ke Bahasa Indonesia akan jadi aneh atau bahkan salah makna. Contohnya, “kick the bucket” (mati) tidak bisa kita terjemahkan “menendang ember”. Di sini,
pemahaman konteks dan budaya
menjadi sangat krusial. Seorang penerjemah harus punya pengetahuan mendalam tentang kedua bahasa dan budayanya untuk menghasilkan terjemahan yang
alami dan akurat
.Selain itu, dokumen lama seringkali menggunakan
kosa kata dan gaya bahasa yang arkais atau sudah tidak umum
lagi. Bahasa Inggris zaman dulu mungkin punya ejaan atau penggunaan kata yang berbeda dari Bahasa Inggris modern. Begitu juga di Bahasa Indonesia, kita perlu memilih padanan kata yang tepat yang sesuai dengan konteks zaman dokumen tersebut. Ini butuh keahlian khusus dan seringkali memerlukan riset terminologi yang mendalam.Terakhir,
tantangan konsistensi
. Dalam dokumen yang panjang, seringkali ada istilah atau nama yang diulang-ulang. Penting untuk memastikan terjemahan istilah-istilah kunci ini konsisten di seluruh dokumen. Kalau tidak, pembaca bisa bingung dan kredibilitas terjemahan jadi dipertanyakan. Ini menunjukkan bahwa proses
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
bukan hanya soal teknis, tapi juga membutuhkan
sentuhan seni dan keahlian linguistik
yang tinggi. Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kesabaran, kejelian, dan kombinasi antara teknologi serta keahlian manusia yang mumpuni. Tapi tenang, kita akan bahas solusinya di bagian selanjutnya!## Strategi Efektif untuk Menerjemahkan Teks Mesin Ketik dari Inggris ke IndonesiaOke, setelah kita tahu tantangan-tantangan
seru
yang ada dalam proses
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
, sekarang saatnya kita bahas strateginya, guys! Gimana sih caranya kita bisa menaklukkan semua rintangan itu dan menghasilkan terjemahan yang
akurat dan berkualitas
? Ada beberapa pendekatan yang bisa kita gunakan, baik itu manual, otomatis, maupun kombinasi keduanya, serta pentingnya memahami nuansa bahasa dan memilih alat bantu yang tepat. Yuk, kita kupas satu per satu!### Pendekatan Manual dan Otomatis: Kapan Menggunakan yang Mana?Ketika kita berhadapan dengan dokumen mesin ketik, langkah pertama adalah memutuskan apakah kita akan menggunakan pendekatan manual, otomatis, atau campuran keduanya. Setiap metode punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan pilihan terbaik sangat tergantung pada kondisi dokumen serta tujuan terjemahan kita.Pendekatan
manual
melibatkan transkripsi ulang teks secara langsung dari dokumen fisik atau gambar ke dalam format digital, kemudian baru diterjemahkan oleh penerjemah manusia. Metode ini
paling cocok
untuk dokumen-dokumen yang sangat sensitif, memiliki nilai historis yang tinggi, atau memiliki kualitas cetakan yang sangat buruk sehingga sulit dikenali oleh mesin. Keunggulan utama pendekatan manual adalah
akurasi yang sangat tinggi
, karena mata manusia jauh lebih baik dalam menafsirkan teks yang buram, miring, atau rusak dibandingkan perangkat lunak. Penerjemah manusia juga bisa menangkap nuansa kontekstual, gaya bahasa lama, dan potensi kesalahan ketik asli yang mungkin ada di dokumen aslinya. Bayangkan, guys, kalau kita lagi nerjemahin surat pribadi dari zaman Perang Dunia, setiap detail itu penting! Kekurangannya? Tentu saja, metode ini
sangat memakan waktu dan biaya
karena membutuhkan banyak tenaga manusia. Ini bukan pilihan yang efisien untuk volume dokumen yang besar.Untuk membantu proses manual, kalian bisa menggunakan
software pengolah gambar
seperti Adobe Photoshop atau GIMP untuk meningkatkan kualitas gambar dokumen (misalnya, menaikkan kontras, mempertajam teks) sebelum ditranskripsi. Lalu, gunakan
aplikasi word processor
seperti Microsoft Word atau Google Docs untuk mengetik ulang teksnya.Pendekatan
otomatis
melibatkan penggunaan teknologi
Optical Character Recognition (OCR)
untuk mengubah gambar dokumen mesin ketik menjadi teks yang dapat diedit, diikuti dengan
mesin terjemahan (Machine Translation/MT)
untuk menerjemahkan teks tersebut ke Bahasa Indonesia. Metode ini
paling efektif
untuk volume dokumen yang besar dan dokumen dengan kualitas cetakan yang relatif baik dan jelas. Keunggulan utamanya adalah
kecepatan dan efisiensi biaya
. Kalian bisa memproses ratusan halaman dalam waktu singkat, yang akan sangat membantu untuk proyek-proyek besar.Namun, ada tapinya, guys! Kekurangan utama pendekatan otomatis adalah
akurasi yang lebih rendah
dibandingkan manusia, terutama jika kualitas dokumen tidak sempurna. Hasil OCR seringkali memerlukan
pasca-edit yang ekstensif
untuk mengoreksi kesalahan karakter, dan hasil terjemahan mesin juga seringkali terdambar dan memerlukan
pasca-edit oleh penerjemah manusia (post-editing)
untuk memperbaiki tata bahasa, gaya, dan memastikan akurasi makna.Contoh alat OCR yang powerful antara lain
ABBYY FineReader
atau fitur OCR di
Adobe Acrobat Pro
. Untuk mesin terjemahan, kalian bisa pakai
Google Translate, DeepL, atau Microsoft Translator
.Kombinasi
manual dan otomatis
adalah pendekatan yang seringkali paling optimal. Pertama, gunakan OCR untuk dokumen dengan kualitas yang memadai. Setelah itu, lakukan
pasca-edit secara manual
untuk memperbaiki kesalahan OCR. Barulah setelah teksnya bersih, terjemahkan sebagian atau seluruhnya dengan mesin terjemahan, dan terakhir, lakukan
pasca-edit terjemahan
oleh penerjemah manusia untuk memastikan kualitasnya. Pendekatan hybrid ini menggabungkan kecepatan teknologi dengan akurasi dan nuansa keahlian manusia, memberikan keseimbangan terbaik antara efisiensi dan kualitas.### Memahami Nuansa Bahasa dan Konteks BudayaIni adalah bagian di mana
keahlian manusia menjadi tak tergantikan
. Proses
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
bukan hanya soal substitusi kata, tapi juga tentang mentransfer makna, nuansa, dan konteks budaya dari satu bahasa ke bahasa lain.Mesin terjemahan mungkin bisa menerjemahkan kata per kata, tapi mereka seringkali
gagal menangkap idiom, sarkasme, metafora, atau referensi budaya
tertentu. Misalnya, frasa seperti “raining cats and dogs” dalam Bahasa Inggris tidak bisa diterjemahkan “hujan kucing dan anjing” ke Bahasa Indonesia; kita akan menggunakan “hujan deras sekali”. Seorang penerjemah harus punya pemahaman mendalam tentang
kedua budaya
dan bagaimana hal itu tercermin dalam bahasa.Selain itu,
gaya bahasa dokumen lama
juga perlu diperhatikan. Dokumen-dokumen dari era mesin ketik mungkin menggunakan kosa kata atau struktur kalimat yang sudah tidak lazim di Bahasa Inggris modern, apalagi di Bahasa Indonesia. Penerjemah harus bisa mengidentifikasi gaya ini dan menemukan padanan yang sesuai di Bahasa Indonesia agar terjemahan terdengar
natural dan otentik
, bukan seperti terjemahan mesin kaku. Ini juga termasuk memahami istilah teknis atau jargon yang spesifik pada periode waktu tertentu.Misalnya, jika ada dokumen yang berbicara tentang sistem administrasi kolonial Inggris, penerjemah perlu tahu bagaimana istilah-istilah itu biasa diterjemahkan atau dipahami dalam konteks sejarah Indonesia. Ini memerlukan
riset yang ekstensif
dan seringkali melibatkan konsultasi dengan ahli sejarah atau budayawan. Intinya,
terjemahan yang berkualitas tinggi
selalu membutuhkan sentuhan manusia yang memahami kedalaman kedua bahasa dan budayanya.### Memilih Alat Bantu yang Tepat untuk Proyek AndaMemilih
alat bantu yang tepat
akan sangat menentukan efisiensi dan kualitas proyek
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
kalian. Ada berbagai software dan tools yang bisa membantu kalian dari awal sampai akhir.Untuk tahap
konversi gambar ke teks
:*
Software OCR Profesional
:
ABBYY FineReader
atau
Adobe Acrobat Pro
adalah pilihan terbaik. Mereka menawarkan akurasi OCR yang tinggi, kemampuan untuk mengedit hasil OCR, dan dukungan untuk berbagai bahasa. Fitur koreksi ejaan dan perbandingan dokumen juga sangat membantu untuk post-editing.*
Perangkat Lunak Peningkatan Gambar
: Sebelum menjalankan OCR, terkadang dokumen perlu “dipoles” dulu. Tools seperti
Adobe Photoshop
,
GIMP
, atau bahkan fitur peningkatan gambar di smartphone bisa membantu memperbaiki kontras, kecerahan, dan menghilangkan noda atau bercak yang mengganggu agar teks lebih jelas terbaca oleh OCR.Untuk tahap
terjemahan dan manajemen proyek
:*
Alat Bantu Penerjemahan Berbasis Komputer (CAT Tools)
: Untuk proyek besar dan berkelanjutan, CAT Tools seperti
SDL Trados Studio
,
MemoQ
, atau
Smartcat
sangat direkomendasikan. Mereka dilengkapi dengan
Translation Memory ™
yang menyimpan semua terjemahan yang sudah pernah kalian lakukan, sehingga istilah atau kalimat yang berulang tidak perlu diterjemahkan lagi. Ini meningkatkan konsistensi dan kecepatan. Ada juga
Terminology Management ™ tools
atau
glossaries
yang memungkinkan kalian membuat daftar istilah kunci dan terjemahannya, memastikan setiap istilah sensitif diterjemahkan secara konsisten di seluruh dokumen.*
Mesin Terjemahan (MT)
: Untuk mendapatkan draf awal yang cepat, layanan seperti
DeepL
(seringkali memberikan hasil yang lebih natural daripada Google Translate),
Google Translate
, atau
Microsoft Translator
bisa digunakan. Namun, ingat, hasilnya
selalu harus diperiksa dan diedit
oleh penerjemah manusia.*
Platform Kolaborasi
: Jika kalian bekerja dalam tim, platform seperti
Google Docs
atau
Microsoft 365
yang mendukung kolaborasi real-time bisa sangat membantu dalam proses review dan pasca-edit.Memilih kombinasi alat yang tepat akan membuat pekerjaan kalian dalam
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
jadi lebih ringan, efisien, dan hasilnya pun lebih memuaskan. Ingat, alat hanyalah pembantu;
keahlian dan kebijaksanaan kalian sebagai penerjemah
adalah yang paling utama!## Studi Kasus dan Contoh Praktis Terjemahan Dokumen Mesin KetikMari kita buat ini lebih nyata, guys, dengan melihat beberapa
studi kasus dan contoh praktis
tentang bagaimana
terjemahan mesin ketik Inggris ke Indonesia
ini benar-benar bekerja di dunia nyata. Dengan begitu, kalian bisa dapat gambaran lebih jelas tentang tantangan dan solusinya.### Studi Kasus 1: Surat Pribadi HistorisSeorang peneliti sejarah sedang mengerjakan biografi seorang tokoh penting di Indonesia pada masa kolonial. Ia menemukan
setumpuk surat pribadi
yang ditulis dengan mesin ketik dalam bahasa Inggris oleh sang tokoh kepada seorang sahabatnya di Eropa. Kualitas cetakan surat bervariasi; beberapa jelas, tapi banyak yang tintanya pudar dan ada lipatan-lipatan karena usia.
Tantangannya
adalah bagaimana menerjemahkan surat-surat ini ke Bahasa Indonesia dengan tetap mempertahankan nuansa emosi dan gaya bahasa pribadi yang intim.1.
Pendekatan Awal
: Karena sifat dokumen yang sangat personal dan historis, peneliti memutuskan untuk menggunakan pendekatan
manual untuk transkripsi awal
. Ia memindai setiap halaman dengan resolusi tinggi. Kemudian, menggunakan software peningkatan gambar ringan untuk memperjelas teks yang pudar.2.
Transkripsi
: Seorang asisten peneliti, yang fasih Bahasa Inggris, secara manual mengetik ulang teks dari gambar yang sudah diperjelas. Proses ini memakan waktu, tapi memastikan setiap karakter, bahkan yang paling samar sekalipun, diidentifikasi dengan benar. Mereka juga mencatat adanya tanda tangan yang ditulis tangan dan catatan kecil di pinggir.3.
Terjemahan
: Setelah teks digital bersih, ia menyerahkan ke penerjemah profesional yang punya spesialisasi dalam
terjemahan dokumen historis dan sastra
. Penerjemah ini tidak hanya menerjemahkan kata per kata, tapi juga
memahami konteks hubungan personal
, penggunaan idiom kuno, dan berusaha menirukan gaya bahasa yang agak formal tapi hangat dari era tersebut. Mereka fokus pada
transfer emosi
dan
nuansa psikologis
dari surat tersebut.4.
Review dan Verifikasi
: Hasil terjemahan kemudian direview oleh peneliti sendiri dan seorang ahli Bahasa Indonesia untuk memastikan akurasi historis dan kelancaran Bahasa Indonesianya. Mereka memastikan bahwa tidak ada salah tafsir atas istilah atau frasa yang mungkin memiliki makna ganda di masa itu.5.
Hasil
: Dengan proses ini, surat-surat tersebut berhasil diterjemahkan dengan indah ke Bahasa Indonesia, mengungkapkan sisi pribadi tokoh yang belum banyak diketahui publik. Ini adalah contoh
terbaik dari sinergi antara kehati-hatian manual dan keahlian penerjemah manusia
.### Studi Kasus 2: Dokumen Kebijakan Pemerintah LamaSebuah lembaga arsip nasional sedang melakukan proyek
digitalisasi besar-besaran
untuk dokumen-dokumen kebijakan pemerintahan dari tahun 1950-an. Banyak di antaranya adalah laporan dan memo internal yang ditulis dengan mesin ketik dalam bahasa Inggris karena pengaruh administrasi sebelumnya. Volumenya
sangat besar
, mencapai ribuan halaman, dan kualitas cetakan umumnya baik, meskipun ada beberapa bagian yang kurang jelas.1.
Pendekatan Awal
: Karena volume yang besar, tim memutuskan untuk mengandalkan
pendekatan otomatis yang didukung post-editing manusia
. Mereka memindai semua dokumen dengan scanner otomatis berkecepatan tinggi.2.
OCR Massal
: Dokumen-dokumen yang dipindai dimasukkan ke dalam
ABBYY FineReader
untuk proses OCR massal. Tim mengkonfigurasi pengaturan OCR untuk mengenali bahasa Inggris kuno dan berbagai font mesin ketik yang umum.3.
Pasca-edit OCR Awal
: Hasil OCR kemudian diimpor ke dalam
CAT Tool
(misalnya, MemoQ). Di sana, tim editor melakukan
pasca-edit awal
untuk mengoreksi kesalahan karakter yang jelas (misalnya,